Little thing called Friendship.

20120813-205923.jpg

Dina sent this note to me. And i cried a lot.

Dina, maaf karena buat kamu menangis. Maaf karena buat kamu marah atas sikap aku yang memang selalu kurang ajar. Itu semua karena aku terlalu sayang sama kamu. Dan sekaligus iri sama kamu. Kamu gak betapa aku sangat sangat mengkhawatirkan kamu karena kamu bakal pergi sendiri dengan org org dewasa yang kamu sendiri gak kenal. Aku takut kamu kesepian. Aku takut kamu tersisihkan. Aku takut kamu nantinya gak ada teman buat ngobrol. Aku iri sama kamu yang hisa menang hadiah itu. Aku iri kamu bakal pergi ke korea. Dan ninggalin aku. Aku iri karena kamu bakal ngeliat ke Korea duluan. Tanpa aku ada di samping kamu. Aku iri karena kamu selalu mendapatkan apapun tanpa kesulitan yang begitu berarti.

Terima kasih karena kamu masih mau jadi temen aku. Terima kasih karena kamu sudah menggagap aku sbg teman kamu. Kamu satusatunya teman yang bisa menyeimbangi aku. Aku yang ceroboh. Aku yang bodoh. Aku yang seenak jidat. Aku yang kayak gini. Aduh, aku gak pinter dalam ngungkin katakata. Tapi aku harap kita bakal tetep bersahabat sampai akhir hayat.

I Love You.

(maaf balesnya pake bhs indo. Tangan keriting kalau nulis bahas bule)

Leave a comment